Kapolda Jatim Pimpin Upacara Pemuliaan Nilai Luhur Tribrata Pataka Polda Jatim "Tan Hana Dharma Mangrwa"
Surabaya,Radarhukumpos.com – Menyambut Hari Bhayangkara ke -79, Polda Jawa Timur melaksanakan upacara Pemuliaan Nilai – nilai Luhur Tribrata, Pataka Polda Jawa Timur “Tan Hana Dharma Mangrwa” di Gedung Patuh Mapolda Jawa Timur, pada Senin (30/6/2025).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si dan diikuti oleh para Pejabat Utama Polda Jawa Timur dan gabungan Satuan Kerja.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K dalam hal ini mengatakan, kegiatan upacara Pemuliaan Nilai – nilai Luhur Tribrata Pataka Polda Jawa Timur “Tan Hana Dharma Mangrwa” ini merupakan Tradisi Tahunan dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara.
Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K menegaskan, bahwa upacara ini untuk Mengingat, Menghayati, serta Mengamalkan kembali Nilai-nilai Luhur yang terkandung dalam Tribrata sebagai Pedoman Hidup dan Etika Profesi anggota Polri.
“Tujuannya untuk menyucikan Nilai Luhur Tribrata sebagai Pedoman Hidup anggota Polri,” ungkap Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K usai giat upacara, pada Senin (30/6/2025).
Masih kata Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K di dalam upacara Pemuliaan Nilai – nilai Luhur Tribrata Pataka Polda Jawa Timur “Tan Hana Dharma Mangrwa” itu memiliki makna mengajak anggota Polri kepada Jati Diri Polri yang Suci dan Murni, sebagai Pelindung, Pengayom, dan Pelayan Masyarakat.
Kombes Pol Jules Abraham Abast, S.I.K menambahkan, upacara ini menjadi momen penting untuk memperkuat kembali Komitmen dan Integritas Personel Polri dalam menjalankan Tugas-tugas Kepolisian yang Profesional, Humanis, dan berlandaskan Nilai-nilai Luhur Tribrata.
Upacara berlangsung hikmat penuh makna, menjadi Pengingat akan pentingnya Nilai-nilai Dasar Kepolisian dalam membentuk Karakter Aparatur Negara yang Berintegritas, Berdedikasi, dan senantiasa Mengabdi kepada Bangsa dan Negara.
Untuk diketahui, “Tan Hana Dharma Mangrwa” tersebut merupakan bahasa Sansakerta, yang berarti Tidak Ada Kebenaran Yang Mendua, yang tertulis dalam Buku Sutasoma, ciptaan Mpu Tantular.
Buku Sutasoma itu ditulis pada Abad ke 14 Masehi di masa Kerajaan Majapahit, yang kalimat lengkapnya berbunyi: Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa.
(Lisa/Staind/Bertus).